Tajuk: Membantah Argumentasi Syiah
ISBN: 9789791135504
Penulis : Utsman bin Ahmad Al-Khumais
Penerbit: Wacana Ilmiah Press
Tahun Terbitan: 2010
Muka Surat: 132
Halaman: Hitam Putih
Format: Softcover
Berat (kg): 0.165 kg
Dimensi (cm): 20.4 cm x 14 cm x 0.7 cm
Tahun Terbitan: 2010
Muka Surat: 132
Halaman: Hitam Putih
Format: Softcover
Berat (kg): 0.165 kg
Dimensi (cm): 20.4 cm x 14 cm x 0.7 cm
Sinopsis :
Penulisan buku ini dilatarbelakangi oleh sebuah debat terbuka antara kelompok sunnah dan syiah, yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televise di inggris. Karena keterbatasan waktu, maka tentu saja tidak cukup untuk memaparkan argumentasi secara memadai, apalag untuk membantah argumentasi lawan. Padahal persoalan-persoalan yang didebatkan merupakan hal-hal mendasar yang menjadi akar pertentangan antara kedua kubu. Oleh karena itu, ditulislah buku ini sebagai sebuah jawaban yang diharapkan bisa menjadi jawaban yang memuaskan, sehingga tidak lagi terjadi kesalahpahaman.
Sekalipun tak seberapa tebalnya, buku ini mengupas tuntas persoalan-persoalan medasar yang menjadi akar perselisihan (atau bahkan pertentangan) antara Sunnah dan Syiah. Di antaranya adalah tentang ayatul wilayah; ayat yang dijadikan sandaran kelompok Syiah untuk meyakini bahwa sahabat Ali bin Abi Thalib-lah yang berhak memegang kendali khilafah sepeninggal Nabi, bukan Abu Bakar, apalagi yang lainnya. Juga ayat tentang dzawil qurba (kerabat Rasulullah), dan ayat tathhir atau ayat tentang penyucian ahlu bait Rasulullah, yang dikatakan oleh kelompok Syiah sebagai Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Sehingga mereka dianggap manusia yang mashum, begitu juga imam dua belas yang kesemuanya berasal dari suku Quraisy.
Selain itu, dibahas pula berbagai syubhat (kerancuan) yang menjadi bahan perdebatan berkepanjangan antara kelompok Sunnah dan Syiah. Semua bantahan atas argumentasi dan syubhat tersebut diuraikan secara mendalam dalam buku ini.
Sekalipun tak seberapa tebalnya, buku ini mengupas tuntas persoalan-persoalan medasar yang menjadi akar perselisihan (atau bahkan pertentangan) antara Sunnah dan Syiah. Di antaranya adalah tentang ayatul wilayah; ayat yang dijadikan sandaran kelompok Syiah untuk meyakini bahwa sahabat Ali bin Abi Thalib-lah yang berhak memegang kendali khilafah sepeninggal Nabi, bukan Abu Bakar, apalagi yang lainnya. Juga ayat tentang dzawil qurba (kerabat Rasulullah), dan ayat tathhir atau ayat tentang penyucian ahlu bait Rasulullah, yang dikatakan oleh kelompok Syiah sebagai Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Sehingga mereka dianggap manusia yang mashum, begitu juga imam dua belas yang kesemuanya berasal dari suku Quraisy.
Selain itu, dibahas pula berbagai syubhat (kerancuan) yang menjadi bahan perdebatan berkepanjangan antara kelompok Sunnah dan Syiah. Semua bantahan atas argumentasi dan syubhat tersebut diuraikan secara mendalam dalam buku ini.
No reviews found